Para ilmuwan melakukan empat percobaan pada 16 hingga 34 kucing. Dalam percobaan yang hasilnya diterbitkan pada Kamis di jurnal “Scientific Reports” itu, kucing-kucing diperdengarkan sebuah rekaman suara pemilik mereka ataupun bukan. Rekaman itu menyebut daftar kata-kata yang lalu diikuti oleh nama sang kucing.

Berdasarkan studi, kata-kata yang diucapkan adalah “kata-kata benda dengan panjang dan aksen yang sama dengan nama sang kucing.”

Rata-rata, kucing mulai kehilangan minat saat daftar itu dibacakan tapi lalu mereka jadi semangat, menggerak-gerakan kepala atau ekornya, saat mereka mendengar namanya disebut–bahkan saat orang asing yang menyebutnya.

“Hasil dari seluruh percobaan, tampak bahwa setidaknya kucing yang tinggal di rumah tangga biasa dapat membedakan nama mereka sendiri dari kata-kata umum dan nama-nama kucing lain. Ini adalah bukti eksperimental pertama yang menunjukkan kemampuan kucing untuk memahami ucapan verbal manusia.”

Studi ini menambahkan bahwa kucing kemungkinan besar hanya mengetahui nama mereka karena mereka terhubung dengan imbalan atau hukuman.

“Nama-nama kucing dapat dikaitkan dengan imbalan, seperti makanan, mengelus, dan bermain, atau dengan hukuman, seperti membawanya ke klinik hewan atau mandi,” kata studi.

Monique Udell, yang mempelajari perilaku binatang di Oregon State, mengatakan bahwa penelitian itu menunjukkan “kucing memperhatikan Anda, apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan, dan mereka belajar dari situ,” dilansir People.