Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, di Jakarta, Kamis.
“Hari ini saya sangat bergembira menghadiri acara ini, peresmian terowongan silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Ini merupakan sesuatu simbol dari kerukunan antara umat beragama,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo menyampaikan bangsa Indonesia memiliki ciri sangat unik dan sangat membanggakan, yaitu bangsa yang penuh perbedaan namun tetap dapat rukun.
“Suatu bangsa yang berbeda agama, berbeda suku, berbeda kelompok, berbeda etnis, berbeda ras, berbeda bahasa daerah, berbeda adat istiadat, tapi bisa bersatu, bisa rukun,” ujar Prabowo.
Indonesia dapat rukun di tengah perbedaan, kata Presiden, karena memiliki cita-cita yang sama yaitu meraih suatu masa depan yang bs memberi kebahagiaan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Prabowo pun mencermati pembangunan Masjid Istiqlal tidak hanya dilakukan di sebelah Gereja Katedral, namun juga dirancang oleh arsitek yang merupakan seorang umat Nasrani, yang turut menunjukkan kerukunan.
Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter.
Terowongan ini disebut Terowongan Silaturahim karena dirancang untuk memfasilitasi pengunjung dari kedua tempat ibadah, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, sehingga dapat saling terhubung dengan mudah.
Nama Terowongan Silaturahim mencerminkan tujuan utamanya untuk mempererat hubungan antar-umat beragama melalui akses yang lebih langsung dan praktis.
Terowongan ini juga bertujuan untuk menciptakan interaksi yang lebih dekat antara kedua tempat ibadah yang bersejarah, memperlihatkan bahwa meskipun berbeda dalam keyakinan, keduanya dapat saling terhubung dalam semangat persatuan.
Pembangunan Terowongan Silaturahim sebenarnya telah selesai pada 20 September 2021. Namun, akses bagi masyarakat umum belum dibuka karena masih ada pekerjaan tambahan yang perlu diselesaikan, terutama terkait hiasan seni di dinding.
Ornamen tersebut dirancang untuk merepresentasikan simbol silaturahim dan toleransi antarumat beragama, sehingga memberikan nilai estetika dan makna lebih mendalam pada terowongan ini.
Menteri Agama Nasaruddin Umar sebelumnya menyampaikan peresmian terowongan Istiqlal-Katedral menandai dibukanya terowongan tersebut bagi masyarakat umum.
Terowongan ini memungkinkan umat Muslim dan umat Kristiani untuk berinteraksi dan bergerak antar-lokasi dengan mudah. Terowongan ini dapat diakses dari pekarangan Istiqlal menuju pekarangan Katedral, atau sebaliknya.