Perhimpunan INTI Adakan Baksos Peduli Korban Banjir di Situbondo, Kampung Halaman Novi Basuki
Sekjen INTI Candra Jap didampingi Wakil Sekjen Jenny Chandradinata dan Ketua Pengurus Daerah INTI Jawa Timur Dr. Stephanus Budy Widjaja Subali, S.T., M.Si., turun langsung ke lokasi bencana yang merupakan kampung halaman dari Dewan Pakar INTI Pusat Novi Basuki dan istri tercinta Zulvia F. Munawwarah yang seorang apoteker.
Pada kesempatan itu, Candra Jap menyampaikan keprihatinan dari keluarga besar INTI atas musibah banjir di Situbondo yang menimpa 773 kepala keluarga (1.700 jiwa) dengan 1 rumah mengalami kerusakan berat, 3 rumah rusak sedang, dan 769 rumah lainnya terendam air.
“Setelah mendengar laporan dari mas Novi Basuki mengenai bencana di kampungnya, Ketua Umum INTI pak Teddy Sugianto memberikan instruksi untuk kami segera turun langsung memberikan bantuan ke Situbondo,” ungkap Candra.
Sementara Dewan Pakar INTI Pusat Novi Basuki menyampaikan banjir bandang menerjang setelah terjadi hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin (3/2) sore. Akibatnya, Sungai Melati meluap, merendam ratusan rumah, lahan pertanian serta jalan nasional di kawasan Pantura.
“Debit air di jalan mencapai ketinggian 150 cm sedangkan di dalam rumah warga berkisar antara 100-200 cm. Sejumlah lahan pertanian dan hewan ternak milik warga turut terdampak, bahkan beberapa di antaranya hanyut terbawa arus,” ujar Novi yang merupakan doktor lulusan Xiamen University, Tiongkok.
Sedangkan Ketua INTI Jawa Timur Dr. Stephanus Budy Widjaja Subali, S.T., M.Si., menyampaikan kunjungan ke Situbondo ini bukan sekedar bakti sosial tapi menyambangi saudara sebangsa setanah air yang sedang kesusahan.
“Atas nama kemanusiaan, INTI Jawa Timur terpanggil untuk datang. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang kesusahan,” harap Stephanus.
Adapun, perjalananan darat dari kota Surabaya ke Apotik Semesta Sehat 88 kediaman Novi Basuki di kecamatan Mlanding, kabupaten Situbondo menempuh waktu kurang lebih 6 jam.
“Dengan datang ke sini, saya jadi tahu bagaimana perjuangan seorang Novi Basuki ketika harus menghadiri undangan acara di Surabaya atau Jakarta. Sangat mengapresiasi, tidak terbayangkan lelahnya di perjalanan,” tegas Candra.