Singkawang-Harian InHua Pemasangan Kerangka Baja Pintu Gerbang Pasar Hongkong Penataan Kawasan Kota Pusaka Singkawang Dimulai, Rabu 19 Februari 2020.
Dengan Dimulainya Pemasangan Kerangka Baja Pintu Gerbang Pasar Hongkong Penataan Kawasan Kota Pusaka, menjadikan Kota Singkawang Selangkah Lebih Maju Sebagai Daerah Tujuan Utama Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara.
Pemerintahan Kota Singkawang terus berupaya menghiasi Kota Pusaka yang dibangun di beberapa ruas jalan pusat Kota Singkawang.
Hal ini dilakukan bertujuan agar Kota Singkawang terlihat lebih menarik, karena Singkawang adalah kota pariwisata yang paling banyak di kunjungi di provinsi Kalimantan Barat.
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Kota Singkawang, Agus Prayitno menjelaskan, dilaksanakannya penataan Kawasan Kota Pusaka karena didalamnya terdapat bangunan cagar budaya, dimana untuk Kota Singkawang diketahui ada sebanyak 24 kawasan dan bangunan cagar budaya.
“Untuk pelestarian kawasan cagar budaya, kita memiliki ketentuan sesuai dengan keahlian yang membidangi kebudayaan. Adapun tujuan penataan gerbang Pasar Hongkong, adalah untuk mempercantik kawasan Cagar Budaya yang masuk dalam program penataan kawasan Kota Pusaka,” ungkap Agus Prayitno.
Ia menyebutkan, pemasangan gerbang Pasar Hongkong yang berada di Jalan Budi Utomo merupakan program Pemerintah Pusat, yang ornamennya disesuaikan dengan kondisi di Kota Singkawang yang dananya berasal dari APBN.
Dengan ditatanya kawasan cagar budaya Pasar Hongkong, diharapkan Singkawang akan banyak dikunjungi wisatawan, dan hal ini tentunya akan membawakan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Menurut Agus, dampak tersebut diantaranya meningkatnya orang yang akan menginap di Singkawang, serta kuliner dan produk lainnya di Kota Singkawang.
Program penataan kawasan Kota Pusaka ini diarahkan untuk merapikan dan memperindah secara fisik wilayah yang masuk dalam penataan kota pusaka.
Sejalan dengan pemasangan gerbang Pasar Hongkong, teras-teras ruko pun di hiasi dengan keramik baru agar terlihat menarik, karena rata-rata ruko di area ini adalah bangunan yang sudah tua. Sebelum itu pun designnya sudah disosialisasikan kepada warga terutama mereka yang berdomisili di Jalan Diponegoro, Jalan Setia Budi dan Budi Utomo," ucapnya.
Hal terpenting, menurut Agus Prayitno adalah adanya kepedulian masyarakat terhadap kemajuan Kota Singkawang, yang nantinya diharapkan akan dapat lebih banyak mendatangkan wisatawan dari luar dan dalam negeri, yang tentunya akan membantu perekonomian masyarakat dengan kehadiran para wisatawan tersebut.
JKPI sebagai organisasi pemerintah kabupaten pusaka dengan keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan intangible), memiliki kepentingan yang sama dalam hal pelestarian pusaka sebagai modal dasar pembangunan daerah di masa depan. Hal itu sebagai esensi pokok dari didirikannya organisasi Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI),
lebih dari 11 tahun lalu yang lalu di Kota Solo, tepatnya pada Tanggal 25 Oktober Tahun 2008," tandasnya. (Rio Dharmawan)