Inilah Pecinan Terbaik di Dunia

0 114

Ada banyak kampung Korea, Belanda atau pun India di kota-kota besar. Namun, dari semua desa-desa itu, hanya kampung Tionghoa atau Pecinan yang memiliki daya tarik sendiri.

Faktanya, setiap pecinan tidaklah sama. Dilansir dari CNN, inilah Pecinan Terbaik di Dunia.

Havana, Kuba

Havana pernah memegang sebagai tempat yang memiliki Pecinan terbesar di Amerika Latin. Awalnya, banyak pekerja yang dibawa dari Guangdong pada 1840-an untuk bekerja di perkebunan gula. Selama beberapa waktu setelah itu, terjadi migrasi yang cukup besar saat terjadi pergolakan sosial di Cina.

Barrio Chino, tempat di mana masyarakat Kuba-Cina hidup bersama lebih dari 50 tahun (ADALBERTO ROQUE/AFP/Getty Images)

Pada puncaknya, populasi Cina di Havana berjumlah sekitar 50.000. Dengan adanya revolusi Kuba 1959, jatuhnya perusahaan swasta dan emigrasi – sebagian besar kembali ke Amerika Serikat.

Dengan hanya sekitar 150 warga pribumi Kuba-Tionghoa yang tersisa, pemerintah Cina telah membantu untuk merapikan Pecinan Havana, termasuk membangun gapura baru yang sangat besar. Ribuan siswa dari Cina juga datang ke Kuba setiap tahun untuk belajar bahasa Spanyol.

Kalkuta, India

Ribuan orang melarikan diri dari perang dan kelaparan di awal abad 19 dari Cina daerah selatan dan masuk ke Kalkuta yang pada saat itu menjadi ibukota India Britania. Menurut perkiraan, saat ini ada 5000 hingga 10.000 orang India-Tionghoa yang masih tinggal di Kalkuta. Jumlah ini terus menurun sejak tahun 1962 karena banyak orang yang bermigrasi ke negara barat.

Chinese Food adalah makanan yang populer di Kalkuta (DESHAKALYAN CHOWDHURY/AFP/Getty Images)

Ada komunitas India-Tionghoa di Toronto, Kanada. Di sana, kalian bisa melihat supermarket yang menjual ayam Tandoori dan lagu-lagu India ditampilkan dalam acara pernikahan. Fakta menarik lainnya, Chinese Food adalah masakan yang paling populer di Kalkuta, India.

Bangkok, Thailand

Suasana malam hari, Pecinan Bangkok menyerupai Hongkong di tahun 1960. Kalian akna melihat lingkungan menyerupai pasar yang ramai, makanan pinggir jalan, toko yang berkilau diterangi cahaya lampu neon dengan tulisan dalam bahasa Mandarin maupun Thailand. Suasana seperti ini sudah ada sejak 200 tahun terakhir, sejak Pecinan ibukota dipindahkan ke tempat ini.

Pecinan Bangkok adalah salah satu tempat di Kota Bangkok yang tidak diubah menjadi Mall (CHRISTOPHE ARCHAMBAULT/AFP/AFP/Getty Images)

Di masyarakat lokal, pecinan ini dikenal dengan nama Yaowarat. Daya tarik utama dari tempat ini adalah makanan. Untuk bisa menikmati makanan yang pas, kalian bisa mendaftar di Bangkok Food Tours’ Chinatown Foodie Walk.

Tur ini akan membawa kalian ke tujuh restoran lokal yang terkenal, mulai dari makanan pinggir jalan hingga restoran. Di sela-sela makan, akan ada pemandu yang menjelaskan kalian tentang kisah terkenal, tempat terkenal, agama dan budaya yang berkembang.

Manila, Filipina

Binondo adalah pecinan tertua di dunia, didirikan pada tahun 1590 oleh Spanyol sebagai pemukiman bagi umat Katolik Cina. Tempat ini berada di seberang sungai tembok kota Intramuros yang telah diposisikan sedemikian rupa sehingga penguasa kolonial bisa mengawasi migran di sana.

Pakaian naga buatan sendiri di Binondo. (NOEL CELIS/AFP/Getty Images)

Meskipun hampir 20.000 orang Tionghoa terbunuh dalam pemberontakan pada tahun 1603, orang-orang Hokkian terus berdatangan dari Fujian.

Mulailah tur pecinan dari Carvajal Street, atau yang dikenal dengan nama Umbrella Alley (karena banyak payung yang melindungi kios-kios kecil). Tempat ini menawarkan berbagai makanan pinggir jalan yang menarik untuk dicoba.

Johannesburg, Afrika Selatan

Afrika Selatan adalah rumah bagi komunitas etnis Tionghoa terbesar di benua itu dan sebagian besar tinggal di Johannerburg,

Migrasi pertama berlangsung pada abad ke-19 untuk bekerja di tambang emas Transvaal.

Pasar Pecinan adalah tempat multikultural di Johannerburg. (PABALLO THEKISO/AFP/Getty Images)

Sebenarnya, kota ini menjadi rumah bagi dua Pecinan. Yang pertama terletak di pusat kota. Namun karena tingkat kejahatan meningkat, semuanya dipaksa untuk dipindahkan. Sebagai gantinya, muncul Pecinan baru di pinggiran timur Jo’burg, Cyrildene. Di sini, kalian akan menumkan restoran, supermarket, toko elektronik, panti pijat, toko kelontong, tukang daging, penjual ikan dan banyak yang dikelola oleh imigran berbahasa Mandarin.

Masakan yang ada di sini memiliki unuansa Shanghai dan Sichuan. Meskipun pecinan tersebut terpisah, keduanya memberikan nuansa yang menarik saat Tahun Baru Imlek tiba.

Selain itu, masih banyak Pecinan yang menarik di dunia ini, seperti di Melbourne (Australia), Vancouver (Kanada), San Fransisco (Amerika Serikat), dan London (Inggris).

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.