Bengkayang-Harian InHua. Puncak Perayaan Dharmasanti Waisak 2563 Buddhis Era, yang dilaksanakan di aula gedung sekolah terpadu Cahaya Kasih, Desa Sei Pangkalan, Kecamatan Sei Raya, Kabupaten Bengkayang, Kamis 13 Juni 2019 berlangsung dengan sangat meriah. Kendati sejak pagi hujan terus mengguyur, tidak menghalangi antusiasme ratusan umat Buddha hadir memadati lokasi acara tersebut.
Tampak hadir dalam acara Dharmasanti Waisak Pembimas Buddha Kantor Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat Narioto, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, Kasi Bimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang Wiyono, Kasi Bimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang Warsito, Unsur Forkopimda Kabupaten Bengkayang, Camat Sei Raya Juriat, Kapolsek Sei Raya, Iptu Samidi, Danramil Kapten Inf. Sujarno, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta umat Buddha Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas.
Ketua Panitia Dharmasanti Waisak Bersama 2563 BE, Kabupaten Bengkayang Djumin, S.Pd, S.PBd dalam sambutannya mengatakan, perayaan Trisuci Waisak mengandung nilai-nilai luhur bagi umat Buddha, di seluruh dunia yang memperingati tiga peristiwa agung yang dialami Buddha Sidharta Gautama.
“Nilai luhur yang pertama adalah saat lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini. Kedua pencapaian penerangan sempurna Pertapa Gautama menjadi Buddha di Buddhagaya, dan ketiga adalah wafatnya sang Buddha Gautama di Kusinara. Melalui acara Dharmasanti Waisak 2563 BE, kami panitia Waisak Bersama berharap segenap umat Buddha yang ada di Kabupaten Bengkayang, khususnya Sei Pangkalan, Kecamatan Sei Raya senantiasa menjunjung tinggi ajaran luhur sang Buddha melalui prilaku yang baik dan benar, ucapan yang baik dan benar, dan senantiasa berpikir yang baik dan benar, sehingga tercipta kerukunan dan toleransi antar umat beragama, masyarakat makmur sejahtera, negara damai sentosa, dan dunia menjadi satu keluarga,” ucap Djumin menyampaikan sambutannya.
Ia menyampaikan, dalam merayakan Trisuci Waisak Bersama 2563 BE, Kabupaten Bengkayang, panitia telah menyelenggarakan berbagai kegitan, diantaranya Detik-Detik Waisak di masing-masing Vihara, Penyalaan 1.000 Lilin Di Vihara Dharma Buddha Maitreya Jalan Raya Sei Pangkalan Makmur, dan puncaknya adalah Dharmasanti Waisak yang dilaksanakan di aula gedung sekolah terpadu Cahaya Kasih.
“Dalam kesempatan ini, kami juga menyampaikan anggaran dana perayaan Trisuci Waisak bersama Kabupaten Bengkayang di tahun 2019 adalah bersumber dari Bantuan Pemerintah Kabupaten Bengkayang, sumbangan para donatur dan partisipan umat Buddha. Semoga acara Dharmasanti Waisak ini membawakan kebahagian bagi kita semua, umat Buddha semakin maju dan dewasa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tukasnya.
Adapun Tema Waisak 2563 BE, disebutkan dia yaitu “Kita Jaga Kebersamaan Umat Dalam Memperkokoh NKRI”.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot memberikan pujian atas perayaan Dharmasanti Waisak Bersama Umat Buddha di Sei Pangkalan Makmur yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan Kekeluargaan.
Menurut Bupati, hubungan kekeluargaan, kebersamaan, dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Bengkayang terjalin dengan sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan situasi dan kondisi yang selalu aman, damai, dan kondusif, baik dalam perayaan Waisak, Peringatan Kebangkitan Yesus Kristus, Pelaksanaan Gawai Dango, dan perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah.
“Sebagai umat beragama, hal yang terpenting selain memelihara toleransi dan kerukunan, juga menjaga kebersaam dan kekeluargaan yang baik, melalui sikap saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengasihi. Jika setiap umat beragama dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilau luhur kebersamaan dan kekeluargaan, niscaya tidak akan pernah terjadi konflik. Nilai-nilai luhur inilah yang harus dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Suryadman Gidot.
Sementara itu, Pembimas Buddha Kantor Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat, Narioto mengapresiasi acara Dharmasanti Waisak Bersama se-Kabupaten Bengkayang yang diselenggarakan atas kerjasama antara Majelis, organisasi Buddha dan pengurus Vihara di Kecamatan Sei Raya.
“Pertama-tama, saya mengucapkan selamat Waisak 2563 BE bagi seluruh umat Buddha yang ada di Kalimantan Barat, khususnya umat Buddha yang hadir dalam acara Dharmasanti Waisak di aula gedung sekolah terpadu Cahaya Kasih Sei Pangkalan Makmur ini. Melalui acara Dharmasanti Waisak ini, saya menghimbau kepada seluruh umat Buddha yang hadir untuk senantiasa menjaga kerukunan, toleransi, dan keharmonisan antar umat beragama. Terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung, baik secara moril maupun materiil, sehingga acara Dharmasanti Waisak dapat terlaksana dengan aman, tertib, sukses, dan lancar. Semoga buah kebaikkan yang kita lakukan, bisa mengkondisikan kebahagiaan yang sesuai dengan harapan kita masing-masing,” kata Narioto.
Perayaan Dharmasanti Waisak Bersama dirangkaikan dengan pemberian bantuan dana operasional Sekolah Minggu Buddha dan rehabilitasi Vihara yang diserahkan Pembimas Buddha, serta pemberian cenderamata yang diserahkan Ketua Panbitia kepada Bupati Bengkayang, sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan rasa terima kasih atas kepedulian dan kehadiran di acara Dharmasanti Waisak.
Acara ditutup dengan persembahan lagu Buddhis, penampilan tarian kasih alam semesta, dan menikmati hidangan makan bersama dengan menu masakan vegetarian. (Rio Dharmawan)